Skip to content Skip to footer

Pola Pikir Positif – Pengertian, Contoh, dan Manfaat

Pola Pikir Positif – Pengertian, Contoh, dan Manfaat

Segala sesuatu yang positif akan menarik sesuatu yang positif lain, termasuk pola pikir. Lantas, apa itu pola pikir positif? Pada kesempatan ini, I PositiveMind akan membahas secara lebih rinci lengkap dengan contoh dan manfaat memilikinya.

Salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan sekaligus memupuk positive mindset adalah dengan mengikuti sesi coaching 1 on 1 bersama pembimbing profesional.

Seorang coach (pembimbing) akan membantu Anda menggali potensi tersembunyi yang selama ini terkubur di dalam diri Anda sendiri. Artinya apa? Anda sebenarnya sudah memiliki berbagai potensi positif, tinggal memunculkannya lalu mengasah agar memberi manfaat untuk kehidupan berkualitas.

Apa Itu Pola Pikir Positif?

Positive Psychology menjelaskan pola pikir positif menurut Remez Sasson sebagai sikap mental dan emosional yang berfokus pada titik terang kehidupan serta mengharapkan hasil positif.

Sedangkan menurut Kendra Cherry di Very Well Mind, mengartikannya sebagai menghadapi tantangan hidup dengan pandangan positif (penuh harap kebaikan).

Faktanya, berpikir positif justru bukan berusaha menghindari hal-hal negatif. Sebaliknya, ini melibatkan upaya memanfaatkan situasi buruk (negatif), melihat dari sisi yang lebih baik, dan mengharapkan hasil positif.

Secara sederhana, berpikir positif adalah kecenderungan untuk fokus pada sisi baik atas segala macam fenomena atau kejadian dalam kehidupan.

Contoh Pola Pikir Positif

Seorang karyawan baru saja kena PHK, ia lantas mencoba melamar di berbagai lowongan di banyak perusahaan. Nahas, tidak satu pun surat lamaran pekerjaan yang ia kirim mendapat balasan.

Namun, ia berpikir dan yakin penuh harap, bahwa semua usaha dan proses akan memberikan hasil yang baik.

Harapannya menemukan jalan terang, justru berasal dari jalan yang tidak disangka-sangka. Ia mencoba membuat kerajinan dari keterampilan yang ia miliki di media sosial, hasilnya jauh lebih baik daripada menjadi karyawan seperti sebelumnya.

Contoh di atas adalah pola pikir positif yang berfokus pada masa depan. Harapan, sesuatu yang belum terjadi, sesuatu yang menjadi impian, haruslah positif dan baik.

Contoh lainnya seperti:

Seorang eksekutif di sebuah perusahaan ternama mengalami kegagalan pada suatu proyek besar dan penting. Karena kegagalan itu, perusahaan yang ia pimpin mengalami kerugian yang sangat besar.

Ia mampu berpikir jernih, menganalisis penyebab kegagalan, dan menemukan solusi misalnya dengan pengembangan diri dalam sesi coaching 1 on 1 bersama profesional.

Hasilnya cukup sederhana, ia memahami potensi terbaik dirinya, serta dapat mengantisipasi agar kegagalan serupa tidak terjadi kedua kali.

Bayangkan Jika Karyawan dan Eksekutif Tersebut Berpikir Negatif

Bagaimana jika karyawan yang kena PHK atau eksekutif yang mengalami kegagalan proyek besar malah berpikir negatif?

Suatu fenomena atau kejadian negatif bukan ditolak, melainkan diterima dengan lapang dada. Ambil dari sisi lain yang lebih baik, misalnya:

  1. Jika karyawan tidak di-PHK, ia tidak akan menemukan peluang atau kesempatan menjadi wirausahawan sukses dengan kerajinan keterampilan yang ia miliki.
  2. Atau, jika eksekutif tidak mengalami kegagalan, ia tidak menyadari bahwa ada potensi tersembunyi yang luar biasa di dalam dirinya, dan siap untuk dibangkitkan kapan saja.


Jadi, manfaat pola pikir positif selain dapat mengubah keadaan buruk menjadi baik. Juga membuka berbagai peluang tak terduga, kehidupan akan lebih bergairah, bersemangat, serta membawa Anda pada kepuasan yang tak bisa dijelaskan.

Bagikan Artikel
WhatsApp
Facebook
LinkedIn
X
Punya Pertanyaan?

Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ingin diskusi mengenai kebutuhan dan tujuan Anda bersama kami.