Skip to content Skip to footer

Active Listening dalam Coaching untuk Hasil Terbaik

Active Listening dalam Coaching untuk Hasil Terbaik

active listening

Active listening adalah keterampilan mendengarkan, namun bukan hanya mendengarkan secara biasa. Dalam keterampilan ini menekankan pada pemahaman, menanggapi, mengingat, dan empati dari lawan bicara. Oleh sebab itulah, active listening menjadi keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang coach (pembimbing).

Kebalikannya adalah passive listening, di mana Anda hanya mendengarkan yang benar-benarnya mendengarkan belaka tanpa menanggapi apa pun. Atau, hanya menanggapi dengan heem/iya terlepas Anda sebenarnya paham atau tidak.

3 Aspek Penting dalam Active Listening

Menjadi pendengar yang baik bukan hanya mendengarkan cerita, Anda perlu membaca bahasa tubuh dan mengendalikan respons emosional. Bahkan harus memahami sesuatu yang tersirat.

1. Aspek Kognitif

Pendengar menguasai pemahaman aspek kognitif dari komunikasi dengan lawan bicara, memperhatikan semua informasi baik eksplisit maupun implisit. Merangkumnya dengan keterampilan kognitif dalam pikiran yang kemudian membentuk pemahaman penuh terkait situasi lawan bicara.

2. Aspek Emosional

Kasih sayang dan perhatian masuk dalam aspek emosional untuk menjadi pendengar yang baik. Mungkin lawan bicara menceritakan sesuatu dengan alur berantakan, yang mengakibatkan Anda mengalami reaksi emosional seperti bosan, kesal, dan ingin segera memotong pembicaraan.

Namun dalam active listening, reaksi emosional seperti itu wajib Anda tekan agar tidak keluar. Menjaga emosional tetap penuh kasih sayang dan perhatian, sembari terus menangkap setiap benang merah dari ungkapan lawan bicara.

3. Aspek Perilaku

Pada titik yang tepat, Anda perlu menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai, ini sebagai feedback atau umpan balik. Perilaku Anda menentukan segalanya, jika menunjukkan respons yang salah, akan berakhir tidak baik.

Robin Abrahams dan Boris Groysberg dari Harvard Business School mengungkapkan bahwa menjadi seorang pendengar yang baik adalah usaha seumur hidup. Tetapi, mendapat peningkatan keterampilan active listening sekecil apa pun berpotensi memberi perubahan yang sangat besar.

7 Teknik Active Listening dalam Coaching

Rahasia dalam teknik coaching atau pembinaan, berikut teknik active listening dasar yang juga bisa Anda terapkan untuk mengasah keterampilan ini.

  1. Membuat lawan bicara merasa nyaman dan aman dengan membiarkannya menyelesaikan kalimat tanpa dipotong.
  2. Menghindari distraksi atau gangguan yang mengalihkan perhatian, misalnya; notifikasi ponsel, melirik jam tangan, mencoret di kertas, mengetuk pena, dan sebagainya.
  3. Menggunakan isyarat non verbal untuk mendukung lawan bicara menyelesaikan kalimatnya dengan semangat. Misalnya; anggukan kepala, senyum lembut, dan kontak mata yang terjaga.
  4. Mengingat dan memahami benang merah dari setiap kalimat lawan bicara. Ini penting sebagai bahan memberikan feedback nantinya.
  5. Mengajukan pertanyaan terbuka alih-alih pertanyaan tertutup yang hanya akan dijawab dengan ya atau tidak.
  6. Memulai dengan kalimat yang menunjukkan sikap empati dalam memberikan feedback.
  7. Membagikan cerita atau pengalaman serupa untuk membuka wawasan lawan bicara.


Penerapan active listening dalam kehidupan sehari-hari dan bersosial juga memiliki banyak manfaat. Misalnya, Anda akan menjadi teman yang disukai. Tertarik untuk mengasah keterampilan ini? Anda dapat konsultasi gratis kemudian mengikuti sesi coaching 1 on 1 di iPositiveMind!

Bagikan Artikel
WhatsApp
Facebook
LinkedIn
X
Punya Pertanyaan?

Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ingin diskusi mengenai kebutuhan dan tujuan Anda bersama kami.