Manajemen personalia adalah pihak yang memiliki wewenang untuk mengatur dan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dalam lingkungan kerja. Di mata manajemen SDM, lingkungan kerja yang sehat merupakan harapan, agar nantinya terbentuk suatu budaya produktif yang saling mendukung.
Jika Anda seorang manajemen personalia, atau pihak yang memiliki wewenang dalam pengelolaan SDM. Maka jika diajukan dengan pertanyaan, apa yang membuat karyawan Anda betah bekerja?
Di awal mungkin Anda akan menjawab karena karyawan memperoleh salary atau gaji besar. Namun kemudian Anda berpikir, mungkin bukan karena itu.
Ya, berdasarkan survey yang dilakukan Achievers pada 2024, faktor terbesar yang membuat karyawan betah meski kerja produktif di bawah tekanan adalah lingkungan yang sehat!
Karyawan masih akan tetap melempar surat resign ke meja Anda meski mendapat gaji tinggi namun terpaksa bekerja di lingkungan toxic. Lain halnya dengan karyawan yang bergaji rendah akan tetap betah serta memiliki integritas, jika berada di lingkungan kerja sehat.
Manajemen Personalia dalam Membentuk Budaya dan Lingkungan Kerja Sehat
Lingkungan kerja sehat memiliki definisi jamak, istilah ini cukup sulit untuk didefinisikan secara tunggal. Ada benang merah yang menghubungkan definisi-definisi lingkungan kerja sehat, itu adalah:
- Mendorong kolaborasi
- Kepedulian, keamanan, dan kenyamanan
- Kerja sama
- Energi positif
- Komunikasi
Fungsi manajemen personalia harus aktif mewujudkan lingkungan kerja yang demikian. Misalnya, aktif dalam menyelesaikan sengketa di tempat kerja yang mungkin terjadi antara karyawan.
1. Mulai dengan Komunikasi Terbuka dan Menyenangkan
Selalu serius untuk setiap situasi bukan pilihan terbaik. Anda secara tidak langsung menjadi pemimpin/atasan yang diktator. Dalam tips manajemen personalia ini Anda sebaiknya mulai dengan komunikasi terbuka dan menyenangkan, serta serius pada kondisi yang membutuhkannya.
2. Memberi Kepedulian, Keamanan, dan Kenyamanan
Dalam komunikasi tersebut, tunjukkan juga bahwa Anda peduli terhadap keadaan setiap karyawan. Lebih baik mengajukan pertanyaan terbuka tentang kondisi karyawan alih-alih berpidato yang belum tentu didengarkan.
Tunjukkan dengan contoh bahwa lingkungan kerja ini memberikan keamanan, terutama bagi karyawan perempuan. Sehingga pada akhirnya akan terbentuk rasa nyaman bekerja di lingkungan tersebut.
3. Kolaborasi dan Work Life Balance
Jika Anda ingin menciptakan lingkungan kerja sehat, jangan terlalu anti dengan Work Life Balance (WLB). Bahkan pada suatu waktu, Anda dapat menawarkan WLB sembari tetap meminta komitmen kepada karyawan menyelesaikan tugas tepat waktu dengan kolaborasi.
4. Mendukung Kerja Sama Antar Karyawan
Selain Anda manajer yang berperan sebagai titik tumpu, kerja sama antar karyawan akan memunculkan komunikasi, kepedulian, keamanan, kenyamanan, dan kolaborasi secara masif. Ini sangat baik untuk meningkatkan produktivitas jangka panjang nantinya.
5. Menebar Energi Positif
Sarankan kepada karyawan untuk tetap tersenyum, memasang quote penyemangat, atau membiarkan mereka menaruh barang pribadi seperti foto keluarga di tempat kerja.
Manajemen personalia membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam mewujudkan lingkungan kerja sehat. Ada baiknya Anda mempertimbangkan sesi coaching 1:1 bersama coach profesional di iPositiveMind untuk membangun pola pikir positif.